Minggu, 15 Februari 2015

Thanks for loving me :)

Ah, ini kah yang disebut hari Valentine? Apa itu? Aku tau jawabannya. Tapi buatku tak lagi berarti.
....karena setiap hari adalah hari kasih sayang buatku.
....karena setiap hari aku merasa istimewa.
....karena setiap hari aku bahagia.
....karena setiap hari ia selalu ada.
....karena setiap hari aku merasa dicinta.
....karena setiap hari pun aku juga selalu mencinta.
....karena setiap hari aku lah wanitanya.
....karena setiap hari lelakiku adalah ia.

Teruntuk laki-laki setiap hariku itu, Terimakasih.
Setiap hari, 24 jam berputar berulang. aku merasa dicintai mu dengan sederhana, tapi luarbiasa.

Jutaan deretan kata-kataku terkunci begitu saja, ketika aku diharuskan menulis surat ini.
Aku lebih pandai menyimpan kata sayangku, karena aku hanya mau kamu yang mendengarnya.

Tenang sayang, aku masih disini, selalu disini, dan akan terus disini.
Sampai ucapan berani itu keluar dari bibirmu, janji suci di hadapan waliku dan al Quran sebagai alas janjinya.

Sekencang apapun badai menggertakkan ruang kecil milik kita berdua, aku tetap akan berada didalamnya, aku akan tetap duduk manis berhadapan denganmu
untuk bicara hangat.
Meskipun diluar sana angin begitu kencang mengetuk-ngetuk jendela ruang kita, kita akan tetap tertawa manis didalamnya, bukan?

Aku tidak pernah memintamu datang dulu kepada Tuhanku.
Hanya saja setiap hari aku sering menyelipkan keinginan untuk memiliki laki-laki sepertimu didalam obrolan sehari-hariku.
Meskipun itu tidak sadar, secara tidak langsung ternyata itu berupa doaku yang aku haturkan untuk Tuhanku.
Dan Ia mendengarnya.
Dan doaku seperti sepeda, pelan-pelan mengantarkanku menuju tujuan.
Tujuan yang sering aku ucap.
Betapa semesta bekerja dengan caranya yang tidak tertebak.
Betapa alam menyusun daftar indah yang tidak pernah kita rangkai sebelumnya.

Aku tidak ingin banyak bicara disini. Karena untuk apa banyak menulis, kalau bungkusan dari banyak kalimat
itu intinya adalah; aku cinta kamu.

dengan apapun kekurangan dan kebodohanmu yang masih jauh dari sempurna, aku mencintaimu dengan dalam.

Dengan apapun konyolmu dan hal yang ditertawakan orang darimu, aku mencintamu dengan utuh.

Tanpa potongan apapun, tanpa diskon berapapun, mencintaimu adalah harga pas. Tidak perlu ditawar bukan? Tidak.

Kita saling berpeluk melalui doa, melalui cara kita meminta untuk hal yang sama.

Kita saling berujar sayang melalui rapalan dzikir, dengan jari yang sama sama memutar tasbih, dan ikut menyebut nama masing-masing dalam hati.

Kita saling berdiskusi diatas sajadah, dengan intonasi bisik yang tidak sama.

Apapun caranya, kita menyebut satu tujuan yang sama di hadapanNya.
Maka, semoga Ia mengaminkan pada waktunya.

Terimakasih Tuhan, untuk bingkisan unikmu yang aku genggam saat ini. Jadikan aku bingkisan nya pula yang selalu ia jaga.

Halo sayang, aku mencintaimu sebagai teman, musuh, sahabat, saudara, keluarga, dan dalam bentuk apapun.
Terimakasih sudah berhasil menjadi apapun, terimakasih untuk menjadi mikroba kecil yang sudah meracuni semua syaraf dalam tubuh.

I love you,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar