Selasa, 17 Februari 2015

Untuk Lelaki-ku, Aku Menyayangimu

Selamat pagi Tuan pemberi lengkung senyum baru untukku.

Selamat membaca Tuan yang baik hati yang menghadiahiku warna merah di pipiku sekarang ini.

Aku bahagia memilikimu. Aku terlalu bahagia Tuan,seperti anak bocah yang berlari mengejar kertas melayang.

Kamu terlalu istimewa untukku,cintamu terkesan sederhana namun terasa amat mewah.
Terimakasih Tuan,tak pernah kau mengingkari janjimu.Tak pernah kau merubah rasa cintamu.Tak pernah sekalipun kau menjadikanku kerdil dihadapanmu,walau tinggi tubuhmu jauh dari tinggi tubuhku.

Kau tak pernah berlari dariku,kau selalu tahu tempat dan jalan menujuku. Bahkan,saat aku tersesat pun kau yang lebih duluh menemukanku dan memelukku penuh dengan rasa kasih sayang.
Aku menyayangi Tuan,menyayangimu selalu. Sungguh.

Hanya kamu Tuan yang mengerti inginku, yang tahu mauku,yang paham perasaanku.

Hanya kamu.

Aku menyayangi mu dari tempatku berada,terimakasih untuk tiap kecup dan peluk yang menjadikanku teristimewa.

Terimakasih untuk waktunya juga doa nya. Terimakasih untuk selalu menjadi penyemangatku.

With love, Apipeh-mu

Minggu, 15 Februari 2015

Thanks for loving me :)

Ah, ini kah yang disebut hari Valentine? Apa itu? Aku tau jawabannya. Tapi buatku tak lagi berarti.
....karena setiap hari adalah hari kasih sayang buatku.
....karena setiap hari aku merasa istimewa.
....karena setiap hari aku bahagia.
....karena setiap hari ia selalu ada.
....karena setiap hari aku merasa dicinta.
....karena setiap hari pun aku juga selalu mencinta.
....karena setiap hari aku lah wanitanya.
....karena setiap hari lelakiku adalah ia.

Teruntuk laki-laki setiap hariku itu, Terimakasih.
Setiap hari, 24 jam berputar berulang. aku merasa dicintai mu dengan sederhana, tapi luarbiasa.

Jutaan deretan kata-kataku terkunci begitu saja, ketika aku diharuskan menulis surat ini.
Aku lebih pandai menyimpan kata sayangku, karena aku hanya mau kamu yang mendengarnya.

Tenang sayang, aku masih disini, selalu disini, dan akan terus disini.
Sampai ucapan berani itu keluar dari bibirmu, janji suci di hadapan waliku dan al Quran sebagai alas janjinya.

Sekencang apapun badai menggertakkan ruang kecil milik kita berdua, aku tetap akan berada didalamnya, aku akan tetap duduk manis berhadapan denganmu
untuk bicara hangat.
Meskipun diluar sana angin begitu kencang mengetuk-ngetuk jendela ruang kita, kita akan tetap tertawa manis didalamnya, bukan?

Aku tidak pernah memintamu datang dulu kepada Tuhanku.
Hanya saja setiap hari aku sering menyelipkan keinginan untuk memiliki laki-laki sepertimu didalam obrolan sehari-hariku.
Meskipun itu tidak sadar, secara tidak langsung ternyata itu berupa doaku yang aku haturkan untuk Tuhanku.
Dan Ia mendengarnya.
Dan doaku seperti sepeda, pelan-pelan mengantarkanku menuju tujuan.
Tujuan yang sering aku ucap.
Betapa semesta bekerja dengan caranya yang tidak tertebak.
Betapa alam menyusun daftar indah yang tidak pernah kita rangkai sebelumnya.

Aku tidak ingin banyak bicara disini. Karena untuk apa banyak menulis, kalau bungkusan dari banyak kalimat
itu intinya adalah; aku cinta kamu.

dengan apapun kekurangan dan kebodohanmu yang masih jauh dari sempurna, aku mencintaimu dengan dalam.

Dengan apapun konyolmu dan hal yang ditertawakan orang darimu, aku mencintamu dengan utuh.

Tanpa potongan apapun, tanpa diskon berapapun, mencintaimu adalah harga pas. Tidak perlu ditawar bukan? Tidak.

Kita saling berpeluk melalui doa, melalui cara kita meminta untuk hal yang sama.

Kita saling berujar sayang melalui rapalan dzikir, dengan jari yang sama sama memutar tasbih, dan ikut menyebut nama masing-masing dalam hati.

Kita saling berdiskusi diatas sajadah, dengan intonasi bisik yang tidak sama.

Apapun caranya, kita menyebut satu tujuan yang sama di hadapanNya.
Maka, semoga Ia mengaminkan pada waktunya.

Terimakasih Tuhan, untuk bingkisan unikmu yang aku genggam saat ini. Jadikan aku bingkisan nya pula yang selalu ia jaga.

Halo sayang, aku mencintaimu sebagai teman, musuh, sahabat, saudara, keluarga, dan dalam bentuk apapun.
Terimakasih sudah berhasil menjadi apapun, terimakasih untuk menjadi mikroba kecil yang sudah meracuni semua syaraf dalam tubuh.

I love you,

Sabtu, 14 Februari 2015

Allah knows how much i love you♡

Teruntuk kamu...

Sebuah surat cinta kutujukan untukmu….

Hari ini tanggal 14 februrari 2015….
Berbicara tentang 14 februari yang dikenal banyak orang sebagai hari kasih sayang…

Sayangku…. Aku tidak mengamini hari ini sebagai hari yang patut dirayakan…
Dan aku juga tidak menyalahkan banyak orang diluar sana yang meyakini ini sebagai hari kasih sayang….
Biarlah… waktu membuat semua semakin mendewasa….

Kelak waktu akan menghadirkan banyak pengertian tentang hal ini….
Bahwa cinta tidak hanya cukup dirayakan satu hari…

Layaknya aku,
Mendewasa, merasakan cinta yang hadir dalam setiap hembusan nafas…
Aku tidak pernah bosan membisikan kata cinta ditelingamu , lalu diiringi oleh balasan senyumu yang khas , lalu tertawa bersama…

Tuhan tahu bahwa kita selalu saling mencintai tidak berbatas waktu….

Maka dari itu…
Berjuanglah , setidaknya memohon kepada tuhan agar selalu menjaga cinta diantara kita…
Serta memudahkan apa yang sudah, sedang dan akan selalu kita ikhtiarkan bersama…
Aamiin…

Tidak apa lah ya kalau diujung suratku ini aku bilang lagi bahwa aku sayang sama kamu…
Semoga kamu pun demikian…
God knows how much I love you….

Ditulis dengan penuh cinta oleh @afifahnafisah

Nb: kita tidak lagi merayakan 14 februari….
Tapi kita mensyukuri tiap detik dalam hidup ini untuk saling menghargai dan mencintai..
Sekiranya begitu. I love you….